Bingung
apa yang harus ku tulis di lembar putih ini.
Mmmghh
mungkin sesuatu yang berkesan saja hingga masih ku ingat sampai saat ini.
Tegal
dan UMC.
Ya,
TEGAL
dan UMC.
Mungkin
ada yang asing dari 2 kata di atas, UMC??
Itu,
Undip’s Mathematics Competitions.
Kan
ku awali ceritaku dari mmmghhh Kota Tegal. Mmghhh bukan, Kabupaten Tegal.
Mmmgghh tidak. Lebih tepatnya Tanah Tegal.
Ya,
Tanah Tegal. Tanah yang belum pernah ku injak sebelumnya. Mungkin hanya pernah
ku lewati saja saat ku berkunjung ke rumah kawan ku di Subang. Waktu itu Ku
hanya bisa duduk di dalam bis malam namun tak sempat mampir di Tegal, jadi aku belum sempat pula menginjakan kaki
di kota itu.
Alasan
ku ke Tanah Tegal, kenapa?
Asal
ku dari Jepara. Kalau liburan kenapa aku
tidak pulang saja ke rumah yang jarak dari Semarang-Jepara lebih dekat
dibandingkan Semarang-Tegal. Jawabannya, waktu itu ku diajak oleh kawan ku
untuk berkunjung ke rumahnya. Pikir ku dulu kawan-kawan sudah pernah main ke
rumah ku, lantas tidak ada salahnya jika sekarang ku berkunjung ke rumah kawan
ku yang lain.
Waktu
itu sudah ku pastikan akan main, aghh tidak, akan DOLAN ke Tegal pada hari
Sabtu tepatnya tanggal 19 Januari 2013. Ku sudah yakin akan berangkat hari itu
tapi, memang ujian selalu ada. Beberapa hari sebelumnya ku sudah mengirimkan
jarkom ke kawan-kawanku yang mau ikut. Awalnya respon mereka positif, positif
mau ikut. Tapi di malam hari H ternyata ada beberapa yang memutuskan untuk tidak
jadi ikut. Kecewa jelas iya. Marah? jelas Marah. Salah? Jelas salah. Tapi kala
itu ku tahu yang salah adalah aku. Aku yang tak bisa menepati janji ku kepada
kawan ku janji bahwa ku akan berkunjung ke rumahnya. Marah pun tak guna.
Mungkin ini ujian ku untuk bersabar. Janji yang belum sempat ku bayar.
Janji
yang selalu teringat sekalipun saat masuk kuliah. Kapan aku membayarnya? Pertanyaan
itu slalu melintas dipikiran ku. Tak tenang, maka kuputuskan hari itu juga ku
langsung menggajak kawan-kawanku yang benar-benar ingin ikut. Yang tidak
memberikan ku jawaban mengambang. Ku dari Matematika jadi ku ingin jawaban yang
pasti. Jawaban Iya tau Tidak. Dan ternyata yang merespon hanya 3 orang,
sempat sedih tapi ku yakin. “Tidak apa sedikit tapi terlaksana”, yakin ku dalam
hati.
Sabtu,
26 Januari 2013.
Pikir
ku dolan hanya beriga akan sedikit sepi. Tidak bisa berbagi certa yang banyak.
Apa lagi jika saat perjalanan mungkin yang dua orang hanya fokus dengan motor. Huufftt
mengeluh pun tak ada arti. Aku yang mengajak seharusnya aku yang bisa membuat
suasana menjadi baik. Pagi itu ku hanya bisa menunggu di kos dengan tidak
terlalu bersemangat karena ku tahu orang Indonesia pasti selalu terlambat, tapi
Subhanallah. Ternyata yang datang jauh dari rencana. Jika di total yang ikut
menjadi 8 orang. Dari yang konfirmasi 3 orang, saat itu berubah menjadi 8
orang.
“Ini
baru Laskar Tegal”, Batin ku.
Innalla
ma’ana, ya sesungguhnya Allah selalu bersama kita. Allah selalu mengerti apa
yang ku mau (Innallaha ‘aliimun bidzaati shshuduur : sesungguhnya Allah
mengetahui isi hati(mu)) dan Allah memberi apa yang aku harapkan. Ya ini adalah rencana-Nya yang harus ku syukuri kala itu.
Pukul
12.30 WIB kami sampai di Pemalang. Kami putuskan tuk berkunjung dulu kerumah
teman. Alhamdulillah, saat itu kami dijamu dengan sangat baik, dan saat itu ku
pertama kalinya merasakan soto khas Pemalang. Ternyata memang berbeda dengan
soto-soto yang lain. Soto Kudus saja berbeda dengan soto Kemiri khas Pati.
Padahal mereka tetangga kabupaten. Apalagi Pemalang yang tetangga jauh..
hahahaaha Kenyang menyantap makanan gratis sekalian menjemput teman, perjalanan
kami lanjutkan ke Tanah Tegal.
Sampai
juga ku di Tanah Tegal, di rumah orang yang baru bisa ku tepati janjinya hari
itu.
Ketika
sampai hari telah begitu sore, kami putuskan untuk ke pantai saja. Wahhh angin
sangat kencang, sayang jika tidak diabadikan untuk itu kami duduk di dermaga
pantai sambil ngemil dan foto-foto sampai lupa waktu magrib. Astagfirullah
Baru
sadar jika malam itu adalah malam minggu. Kami putuskan untuk jalan ke
alun-alun Tegal. Melihat indah lampu-lampu hias berjalan kami pun menyewa
sepeda mobil. Keliling alun-alun dengan mengayuh sepeda mobil. Cape pun tak
dihiraukan, karena terlalu hanyut dengan kesenangan malam di Kota Tegal. Malam
minggu yang paling berkesan. Betapa tidak, diantar kami tidak ada yang sudah
pernah menaiki sepeda seperti ini. Tertawa menertawai aksi sendiri. Bisa
dibilang mungkin saat itu kami gila karena terhanyut senang.
Keesokan
harinya, hari terakhir bulan Januari di Kota Tegal. Katanya Tegal terkenal
dengan tempat pariwisata GUCI. Ok kami kesana. Aku fikir jarak untuk kesana
hanya seperti dari Tembalang ke Simpang Lima saja yang tidak begitu jauh wah
ternya jauh kawan. Mungkin lebih tepatnya jaraknya itu dari Tembalang ke
Bandengan. Tempatnya pun hampir sama seperti Bandengan. Daerah pegunungan
dengan udara sejuk.
“Taman
Wisata GUCI” begitulah tulisan yang tertulis di Gapura pintu masuk Guci. Gapura
yang besar. Apakah itu menandakan jika TW Guci itu besar ya? Tak perlu bertanya
ku sudah tau jawabannya saat melihat baleho peta TW Guci yang besar. Peta yang
menampilkan seluruh wahananya terlihat wahana-wahananya pun ada banyak. Terlalu banyak wanaha di sana mau tidak mau
kami harus milih salah satu karena waktu tidak cukup klo harus mengelilingi
semua atau beberapa. Berhubung karena banyak kawan ku yang lum mandi, yowes
kita ke pemandian air panas ae lah..byur..byar..byur...
Seru
ternyata jalan ke Tegal, bisa main ke pantai, naik sepeda mobil, jalan-jalan di
permandian air panas GUCI dan itu ku jadikan koleksi di salah satu memory
kenanganku.
Kisah
kedua, UMC.
Bingung
harus cerita dari mana, mmghh Semi final dan final aja lah yang seru.
Pertama
kaliya ku mengkuti kepanitian dalam sebuah event yang besar, event yang
mengikutsertaan peserta dari seluruh kabupaten di Jawa Tengah dalam sebuah
lomba. Dari sini banyak pelajaran yang bisa ku ambil, yaitu :
1.
Jangan
terlalu menyepelekan tugas,
2.
Jangan
menunggu untuk dipanggil tapi segera membantu
3.
Bantu
teman jika tugas sudah selesai
4.
Bekerjalah
dengan senyum
Satu
hal lagi, ini kata mbak senior “ Kamu tuh harus bangga bisa jadi Kestari,
soalnya kestari bikin kita mengerti banyak tentang printer dan
mengetik(surat,sertifikat, dll) karena sekarang aku di KKN jadi di panggil
sana-sini karena aku yang mengerti hal itu dan itu membuat kita terasa dibutuhkan”. Waghh pengalaman yang
sangat bagus.
Ringkas
ya pengalaman UMC ku? Hehehe tapi itulah yang berkesan.
Dari
sekian pengalaman yang ku dapat dari Tegal dan UMC, sempat ku menjadi begitu
sedih namun sangat bersyukur kepada Allah. Rabu, 26 Februari 2013 ku mendengar
kabar duka. Aku fikir kalian pun tau itu.
Ku
bertanya kepada teman kos ku yang juga satu jurusan dan satu angkatan dengan
yang almarhum mengenai kronologi kejadiannya. Ternyata karena ingin jalan
dengan teman-temannya (itu yang ku dengar). Semoga Mereka ditempatkan di sisi
Terbaik-Nya, aamiin. Ku langsung berucap”Ya Allah, terimakasih ketika aku
dan kawan-kawan ku ke Tegal, Kami berangkat dalam keadaan utuh dan baik-baik pulang pun demikin, Maha Suci Engkau Tuhan
Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi serta Yang Mampu menghidupkan serta memanggil
Kami”.
^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar